Harapan duniawi yang mereka harapkan dan idamkan
Mungkin terupaya, atau tinggal angan-angan
Dan sebentar, laksana salju di
Yang gemerlap sejam-dua, ia pun menghilang
Lantar ku kecup bibir piala tanah ini
Dalam mencari makna wujud hidup di sini
Kala bibir bersambut, berbisik ia “sekali lagi”
Hidup, minum, maut memutus jalan ini
Coba pikir; di persinggahan yang bobrok ini
Bersambung siang dan malam silih berganti
Dengan megah raja demi raja bermukim
Sejam-dua, untuk segera berangkat lagi
Jangan terpesona umat yang luhur
Serba recok beresok lepas di angina liar
Dan puaskan jarimu menggerayang rambut
Jika hidup secetus ini, teman kau pakai
Penyingkap rahasia itu, cepatlah ! wahai
Selembar rambut mungkin beda benar dan palsu
Dan pada apa konon bergantung hidup ini ?
( Umar Khayyam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar